Mesin CRM (Cash Recycling Machine) BRI adalah, menurut saya, sebuah peningkatan yang signifikan dari mesin CDM (Cash Deposit Machine) yang telah disediakan oleh BRI untuk mempermudah para nasabah dalam melakukan berbagai transaksi keuangan. Mesin ini memungkinkan nasabah melakukan setoran dan penarikan tunai tanpa perlu berhadapan langsung dengan petugas bank atau teller. Fasilitas ini memberikan fleksibilitas waktu yang luar biasa, karena mesin ini dapat diakses kapan saja, tanpa terikat hari kerja atau hari libur, sehingga membuat transaksi menjadi lebih efisien dan nyaman.
Pada era sebelumnya, mesin CDM hanya dapat digunakan untuk setoran tunai, sementara untuk penarikan tunai, nasabah harus menggunakan mesin ATM yang terpisah. Namun, dengan adanya mesin CRM, proses tarik dan setor tunai kini bisa dilakukan hanya dengan satu mesin, menjadikannya solusi yang lebih praktis dan terintegrasi.
Kendati demikian, mesin CDM dan CRM ini belum sefamiliar mesin ATM konvensional karena penyebarannya masih terbatas di kota-kota besar saja, seperti di pusat perbelanjaan besar atau di kantor cabang BRI. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan nasabah, mesin CRM kini mulai merambah ke daerah-daerah yang lebih terpencil. Sebagai contoh, di daerah kota Surade Jampangkulon Sukabumi selatan, mesin ini sudah mulai tersedia, meskipun baru di satu kantor cabang pembantu (KCP) Surade. Tidak tanggung-tanggung, di BRI KCP Surade ini disediakan tiga unit mesin CRM yang siap melayani nasabah, sehingga mereka tidak perlu menunggu jam operasional kantor bank untuk melakukan setor tunai atau menabung.
Bagi sebagian nasabah yang belum terbiasa, mungkin akan ada kebingungan saat pertama kali menggunakan mesin CRM ini. Saya sendiri mengalami hal serupa pada awalnya. Setelah lama, sekitar enam tahun, tidak menggunakan layanan ini hingga pertengahan tahun 2019, saya merasa agak canggung ketika pertama kali mencoba bertransaksi di mesin CRM BRI di kota Surade. Padahal, sebelumnya saya pernah menggunakan mesin CDM bank lain, seperti Bank Mandiri. Namun, setelah mencoba, ternyata prosesnya tidak jauh berbeda dengan bertransaksi di mesin ATM terdahulu. Pada dasarnya, cara bertransaksi di mesin CDM atau CRM hampir sama; yang membedakan adalah di CDM kita hanya bisa melakukan setoran tunai, sementara di CRM, kita bisa melakukan setoran maupun penarikan tunai, sedangkan mesin ATM konvensional terbatas hanya untuk penarikan tunai saja.
Untuk yang baru menggunakan mesin CDM BRI atau pun CRM BRI, berikut adalah cara bertransaksinya dengan lebih mendetail:
Cara Setor Tunai di mesin ATM CDM atau CRM
Pertama-tama, siapkan kartu ATM Anda. Uang yang akan Anda masukkan akan secara otomatis disetorkan ke rekening pemilik kartu ATM tersebut. Namun, jika Anda berniat untuk mentransfer uang tersebut ke rekening lain, Anda bisa melakukannya setelah uang tunai berhasil disetorkan ke rekening Anda. Pastikan uang tunai yang Anda bawa adalah dalam pecahan yang sesuai dengan mesin CDM atau CRM yang akan Anda gunakan. Biasanya, mesin akan mencantumkan informasi mengenai pecahan uang yang dapat diterima. Sebagai contoh, di mesin CRM yang terdapat di KCP Surade, tempat saya berada, menerima pecahan 50 ribu dan 100 ribu rupiah.
Sebelum memulai transaksi, pastikan uang tunai Anda sudah dirapikan. Untuk transaksi di mesin CRM KCP Surade, batas maksimal adalah 50 lembar per transaksi, baik itu pecahan 100 ribu maupun 50 ribu. Jika Anda menggunakan pecahan 100 ribu, maka total maksimal yang bisa disetor adalah 5 juta rupiah, dan untuk pecahan 50 ribu, maksimalnya adalah 2,5 juta rupiah. Sebaiknya, jangan mencampur pecahan uang; pisahkan pecahan 50 ribu dengan 50 ribu dan 100 ribu dengan 100 ribu. Penting juga untuk mengetahui jumlah lembar atau nominal uang sebelum dimasukkan ke mesin. Ini berguna jika ada masalah, misalnya uang yang tidak bisa diterima oleh mesin. Dengan begitu, Anda bisa menghitung berapa jumlah uang yang berhasil diterima dengan cara mengurangi uang yang diambil kembali. Penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini akan dibahas di bawah.
Setelah berada di depan mesin CRM atau CDM, seperti biasa masukkan kartu ATM Anda seperti yang dilakukan pada mesin ATM biasa. Pilih bahasa yang Anda inginkan, kemudian masukkan PIN ATM Anda dengan hati-hati untuk melanjutkan.
Setelah itu, cari menu Setor Tunai di layar mesin. Tunggu beberapa saat hingga wadah uang terbuka. Masukkan uang dengan jumlah maksimal 50 lembar yang akan disetor. Pastikan uang dirapikan dan jangan khawatir jika tangan Anda masih berada di sekitar uang, mesin tidak akan menutup selama masih mendeteksi ada tangan. Mesin ini bekerja dengan model lift.
Setelah uang dimasukkan, tunggu hingga mesin menghitung uang Anda. Jika terdapat pesan untuk mengambil uang dan penutup wadah terbuka, silakan ambil uang yang tersisa. Biasanya, uang yang tersisa tidak diterima oleh mesin karena melebihi batas 50 lembar atau mesin mendeteksi bahwa uang tersebut palsu. Namun, uang tidak selalu ditolak karena palsu; bisa jadi uang tersebut sudah rusak atau lipat.
Mesin kemudian akan menutup kembali dan memverifikasi jumlah uang pada layar. Silakan periksa apakah jumlahnya sudah sesuai. Jika sudah benar, silakan verifikasi dengan menekan tombol Setor. Sebagai contoh, jika Anda memasukkan uang sebanyak 50 lembar pecahan 100 ribu, tetapi 1 lembar tidak diterima dan Anda mengambilnya kembali, maka yang berhasil Anda setorkan adalah 49 lembar, sehingga totalnya adalah 49×100.000=4.900.000 rupiah.
Langkah berikutnya adalah verifikasi nomor rekening dan pemilik rekening. Uang akan secara otomatis masuk ke rekening ATM yang Anda gunakan. Pastikan semua informasi sudah sesuai, lalu verifikasi dengan menekan Ya. Tunggu proses hingga selesai, dan struk transaksi pun akan keluar. Ambil struk tersebut, dan jika Anda tidak ingin melakukan transaksi lain, silakan tekan Tidak dan ambil kembali kartu ATM Anda.
Perlu diperhatikan sebelum setor
Setor tunai di mesin ATM CDM maupun CRM memang mudah dan praktis. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan sebelum memulai transaksi. Pertama, pastikan Anda telah menghitung dan merapikan uang Anda sebelum dimasukkan ke dalam mesin. Pastikan jumlah lembaran uang sudah sesuai dengan batas maksimal yang ditentukan oleh mesin. Selain itu, selalu pastikan bahwa nomor rekening dan nama yang muncul di layar mesin sudah sesuai dengan data kartu ATM yang Anda gunakan. Jika Anda berencana untuk menyetor tunai dalam jumlah banyak, sebaiknya hitung uang dari rumah terlebih dahulu, ikat dengan karet, dan pastikan setiap ikatannya berisi 50 lembar uang. Kalau uang lembaran 50.000 itu sama dengan 2.500.000 dan apabila pecahan 100.000 maka sama dengan 5.000.000, terpenting adalah maksimal 50 lembarannya bukan nominalnya.
Kehadiran mesin CRM di daerah saya, yang terletak di selatan kota kabupaten Sukabumi, sangat membantu bagi orang-orang yang ingin menyetor tunai namun tidak memiliki waktu untuk datang ke kantor BRI pada jam kerja. Ini memberikan fleksibilitas bagi nasabah untuk bertransaksi kapan saja tanpa harus terburu-buru.
Bagi Anda yang berkunjung ke kota Surade dan mencari lokasi ATM CRM BRI, Anda dapat menemukannya di pusat kota Surade. Jika Anda datang dari arah Jampang, mesin ini berada di sebelah kiri setelah kantor BRI Unit Surade lama. Sebaliknya, jika Anda datang dari arah Ujung Genteng, mesin ini terletak di sebelah kanan setelah melewati bundaran kota Surade. Kantor KCP BRI Surade berada tepat di sebelah Mandala Finance dan bank BTPN, sehingga sangat mudah ditemukan bagi siapa saja yang membutuhkannya.
Posting Komentar